
“Ga berasa, udah punya
maba lagi aja..” Ujar saya dalam hati sambil melihat mahasiswa baru baris
mengantri duduk saat dipagi yang cerah itu tanggal 9 juni 2015. Sembari melihat
orang tua yang mengantar anaknya untuk mengantri terlihat wajah bahagia dari
mahasiswa baru karena baru mendapatkan kampus idamannya Universitas Indonesia.
Melihat hal tersebut membuat
saya teringat perjuangan saya sebelum dapat di kampus perjuangan
Universitas Indonesia (UI) ini , usaha & doa bagaikan “ritual” wajib
sebelum dapat singgah dikampus ini.. flashback
tersebut menyadarkan saya bahwa waktu terus berjalan. Ternyata semakin keatas
kehidupan dikampus memang harus diperjuangkan.
Saya pun memutuskan untuk berjalan ke stand fakultas hukum , terlihat antusiasme senior menyambut
kedatangan generasi penerus mereka. Calon yuris yang diharapkan dapat
memperbaiki bobroknya permasalahan hukum di negara ini. Canda dan tawa pun saya
rasakan saat duduk bersama teman teman saya di dalam stand. Sesekali menatap cemas langit yang mulai mendung dan
menandakan hujan akan datang.
“Yah hujan! Gimana
nih?” Ujar teman saya yang duduk
diluar stand fakultas hukum.
Berbondong bondong mahasiswa baik dari fakultas rumpun sosial, kesehatan, dan
saintek mencari tempat aman untuk berteduh dari derasnya hujan dan hempasan
angin yang kuat pada saat itu. Terlihat muka cemas dari beberapa teman-teman
senior yang mulai pesimis mahasiswa baru akan datang dan mengunjungi stand mereka.
Hujan deras hari itu
pun berlalu setelah setengah jam sudah waktu dilewatkan. Kegiatan yang tadinya
sempat sedikit terganggu mulai berjalan kembali seperti sediakala. “Stand fakultas , paguyuban , dan keagamaan
dipindah ke annex balairung ya!” suara tersebut memecah keheningan saya
yang saat itu sedang terdiam. Berbondong bondong para senior mengemas barang
bawaannya dan memindahkannya ke annex balairung.

Saat memindahkan stand saya bertemu beberapa teman saya yang
sedang gupek mencari informasi
tentang mahasiswa baru. 2 jam sudah
berpindah tempat tapi tidak satupun ada mahasiswa baru yang hadir, dan akhirnya
saya pun memutuskan untuk mengitari balairung dan sekitarnya.

Ramai manusia menyulitkan gerak saya untuk berkeliling
balairung. Dan sesekali saya mengambil gambar antusiasme senior senior dalam
menyambut mahasiswa baru. “Astaga ini
rame banget dah lebih lebih pasar” ujar saya pada teman saya saat mengambil
gambar, dan dia hanya membalasnya dengan tawa.

Kami pun berjalan dan melihat bahwa masih ramai sekali
mahasiswa baru mengantri untuk melakukan daftar ulang didalam balairung dan
orang tua yang mengantar anaknya dengan bangga karena telah berhasil masuk
Universitas Indonesia.
Tak jarang juga kami melihat banyak senior dari berbagai macam fakultas melakukan selfie memakai atribut welcome maba dengan latar belakang
gedung rektorat dan suasana balairung yang ramai bagaikan lautan manusia
bewarna kuning.
Ternyata bukan hanya kumpulan fakultas saja yang ada di
annex balairung ini tetapi juga ada paguyuban. Terdapat 30 daftar paguyuban
yang tertulis membuka stand pada hari itu.. konon katanya anak paguyuban itu
sangat ramah.. beda sekali dengan jakarta yang mulai individual dan tidak
peduli terhadap lingkungan sekitar.
“HOREEEEEEE! SELAMAT DATANG ! *Tepuk tangan*” tiba tiba
seseorang berteriak dengan sangat keras. Ternyata paguyuban IMR baru kedatangan
anggota baru. Terlihat antusiasme senior – senior di paguyuban menyambut
mahasiswa baru dan mengucapkan selamat datang
di kampus perjuangan.
sesekali saya penasaran bagaimana atmosfer yang ada di dalam
suatu paguyuban dan akhirnya saya mencoba singgah disalah satu paguyuban yaitu
paguyuban SAIMALA yang berasal dari lampung. Wah ternyata saya disambut hangat
oleh mereka. Terlihat salah satu junior saya mempersilahkan saya untuk duduk di
stand SAIMALA UI. Sambil tertawa bercerita cerita konyol yang
telah kami lewati semasa hidup.
Tidak terasa waktu sudah menunjukan pukul 6 sore. Kami pun
masih cemas mengapa rumpun sosial tidak kunjung dihadiri banyak mahasiswa
baru.. “KUNING!” “We gonna Go! Go! Hukum
hukum go! We gonna fight! Fight hukum fight! We gonna win, win hukum win! Go! Go!
Fight! Fight! Win! win! Yes!” Jargon kuning itu memecah keheningan. lama suara
tersebut tidak terdengar di telinga saya setelah rangkaian PMH dan PSAF 2014
terlewatkan..
Akhirnya ada mahasiswa baru yang mengunjungi stand Fakultas hukum. Senangnya perasaan
saya saat mengetahui bahwa ada angkatan 2015 yang pada akhirnya mengunjungi stand FHUI. Senang rasanya mengetahui
akan ada penerus di fakultas ini.
Saat mahasiswa baru itu selesai diberikan informasi terhadap
rangkaian acara di fakultas hukum. Sesekali Persekutuan Okumunene Universitas
Indonesia (PO UI) menyanyikan lagu pujian di tengah tengah hiruk pikuk
keramaian balairung.
Acara welcome maba
pun berakhir sampai larut malam dan sepertinya banyak miss komunikasi oleh panitia sehingga menyebabkan koordinasi yang buruk. Jumlah maba yang
datang kedalam stand FHUI tidak
sebanyak yang ada di data. Melelahkan dan sedikit kecewa dirasakan oleh kami
yang sudah lama menunggu di stand tetapi jumlah mahasiswa baru yang diharapkan
ternyata tidak terlalu banyak. Semoga hal ini tidak terulang di Daftar ulang
selanjutnya ya.. (Abdurachman Ramadhan)