blogger widgets

Jumat, 01 Mei 2015

Review Mocca, HOME


Judul Album: Home
Artist: Mocca
Tanggal dan Tahun Rilis: 9 Januari 2015


- Pada Akhirnya Hanya Rumah yang dapat Memberikan Kehangatan -

Hangat dan ceria. Itulah yang selalu Mocca tawarkan kepada para pendengarnya. Hal yang terus terjaga hingga album penuh keempat mereka yang diberi judul “Home”. Saat semua mencemaskan kelanjutan dari grup musik independen asal Bandung ini, terlebih-lebih saat sang vokalis (Arina) hijrah ke Amerika Serikat, maka album “Home” dapat mematahkan semua pikiran negatif tersebut. Walaupun terpaut ribuan kilometer dengan sang vokalis, sehingga rekaman jarak jauh merupakan hal yang tidak terelakkan, Mocca tetap menjaga standar tinggi yang mereka terapkan pada album-album sebelumnya. 

Jiwa dari sebuah rumah adalah kehangatan. Esensi itulah yang Mocca coba tampilkan pada album ini. Walaupun tidak setiap lagu bertemakan ‘rumah’, namun dua belas lagu yang ada berhasil menginterpretasikan arti dari kehangatan. Pada album ini, Mocca memberikan persembahan yang manis untuk kota kelahirannya “Bandung” pada lagu “Bandung (Flower City)”. Suatu karya yang akan memaksa kita untuk meng-amini kebenaran dari ungkapan “Bandung diciptakan Tuhan ketika Ia sedang tersenyum”. Dimana selama kurang lebih empat menit pendengar akan diajak untuk “berjalan-jalan” mengitari sebuah kota yang cantik, teduh, dan bersahabat. Selanjutnya, pernahkah kamu menjadi seseorang yang terperangkap perasaan gundah gulana akibat kesendirian yang berkepanjangan, namun pada akhirnya datanglah sang pujaan hati yang akan menjadi obat terbaik untuk mengatasi semua perasaan tersebut? Jika jawabannya adalah “ya”, maka Mocca sukses memotret keadaan-mu yang seperti demikian lewat lagu “Last Piece”. Tidak lupa pula akan warna baru dari musik yang disuguhi Mocca pada album ini, seperti yang dapat disimak pada lagu “Changing Fate” dan “Good Morning Song”. Yang mana menurut sang drummer (Indra Massad), hal tersebut merupakan akibat dari musikalitas para personel yang terus berkembang. Tidak hanya pada dua lagu tersebut kita dapat mendengarkan warna musik yang berbeda dari Mocca, pada lagu “Stars in Your Eyes” kita akan merasakan seperti sedang mendengar lagu “Anais Lullaby” milik Santamonica. Lain halnya dengan lagu “Somewhere in My Dreamland”, dimana Mocca mencoba untuk memotret kembali kesyahduan dari heningnya malam seperti yang pernah mereka lakukan pada lagu “On the Night Like This” di album kedua mereka.

Mengenai kemasan dari album “Home” ini sendiri, maka kita akan menemukan hal yang unik dan mutakhir. Memanfaatkan aplikasi Augmented Reality membuat gambar pada kemasan album ini seolah-olah menjadi lebih hidup. Tidak hanya itu, kemasan album “Home” ini sendiri jika dilipat dengan langkah-langkah tertentu dapat dibentuk menjadi sebuah rumah-rumahan lengkap dengan atapnya. Demikianlah yang bisa Mocca tawarkan kepada kita ketika “berkunjung” ke rumahnya. Dengan cara menjamu yang hangat dan ceria, mereka sukses menyadarkan kita bahwa pada akhirnya hanya rumah yang dapat memberikan kehangatan. (Fatya Alesi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar